Selasa, 10 November 2009

Kader PKK Diminta Aktif Tangani Sampah

Jakarta.go.id - Untuk mengantisipasi problem sampah di Jakarta, Ketua TP PKK DKI Jakarta, Tatiek Fauzi Bowo meminta kepada seluruh kadernya untuk aktif menangani masalah tersebut. Terlebih memasuki musim penghujan, dimana setiap tahunnya Jakarta selalu dilanda banjir.


"Jika ditangani secara baik dan serius, selain akan mencegah banjir, juga akan bermanfaat dan menghasilkan bagi masyarakat," jelas Tatiek Fauzi Bowo kepada beritajakarta.com, saat melakukan kunjungan ke Sekretariat PKK RW 06, Kelurahan Kartini, Kecamatan Sawahbesar, Jakarta Pusat, Kamis (5/11).

Menurut Tatiek, penanganan sampah perlu dilakukan, terutama bagi kader PKK yang wilayahnya merupakan daerah bantaran kali. Dengan penanganan yang aktif serta serius, diharapkan dampak banjir bisa diminimalisir dan hasil dari daur ulang sampah bisa menjadi tambahan penghasilan kader PKK.

Dengan pengetahuan teknik pemilahan sampah yang baik, kata Tatiek, kader PKK juga dapat menambah penghasilan dari hasil daur ulang sampah. Seperti menjadikan kompos, kerajinan tangan, dan lain sebagainya. "Kader PKK harus menyosialisasikan pemilahan sampah yang baik," ungkapnya.

Selain itu, sambung Tatiek, untuk dapat meminimalisir banjir, pihaknya berencana melakukan kerja sama dengan TP PKK di daerah penyangga seperti Bogor, Depok, Tangerang serta Bekasi, khususnya dalam masalah penanganan sampah.

Enita, Ketua TP PKK Kelurahan Kartini, mengaku senang dengan kehadiran Ketua TP PKK DKI Jakarta, Tatiek Fauzi Bowo yang didampingi Endang Prijanto, istri Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto. "Tadi beliau (Tatiek-red) menyampaikan agar pelaksanaan Posyandu di RW 06 sebaiknya dilakukan dua kali sebulan karena banyaknya balita di wilayah ini," ujar Enita.

Menurutnya, hal itu perlu dilakukan guna memberikan pelayanan yang optimal bagi balita yang memang jumlahnya sangat banyak di wilayah RW 06. "Idealnya satu posyandu melayani tidak 100 balita. Namun menurut data yang kita miliki, di wilayah ini ada 160 balita. Oleh karena itu, ke depan kita akan membuka posyandu sebulan dua kali sesuai permintaan Bu Tatiek," ungkapnya.

Enita menambahkan, selama ini yang menjadi unggulan produk PKK di wilayahnya adalah, makanan kremes yang berbahan dasar ubi serta kripik singkong yang di produksi dan dipasarkan ke toko-toko serta pasar di sekitar Kelurahan Kartini. Dari hasil produksi makanan olahan itu, PKK Kelurahan Kartini bisa menghasilkan omzet sebesar Rp3,5 juta per bulannya. "Lumayan, bisa menambah penghasilan keluarga," jelasnya.



sumber : beritajakarta.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar