Rabu, 22 Oktober 2008

Jakarta Siap Hadapi Banjir

Selasa , 21/10/2008
Banjir ternyata selalu menyedot perhatian berbagai kalangan, termasuk persiapan penanggulangannya. Karena itu, Gubernur DKI Jakarta meminta personel satuan pelaksana (Satlak) penangulangan banjir DKI Jakarta selalu siaga menghadapi musibah banjir yang bisa datang kapan saja. Selain itu, Fauzi Bowo juga berharap, apel siaga yang dilakukan kali ini dapat menjadi motivasi bagi setiap personel, sehinga tingkat kepercayaan diri anggota satlak tidak diragukan.

Mantan wakil gubernur era Sutiyoso itu menuturkan, tidak alasan personel kurang siap lantaran keterbatasan sarana dan prasarana yang ada. Sebab, pelayanan kepada masyarakat yang paling utama adalah sikap mental yang mau melayani dengan baik, termasuk dalam evakuasi korban bencana banjir. "Keterbatasan fasilitas yang ada, janganlah dijadikan suatu kelemahan dalam menanggulangi bencana alam yang datang secara tiba-tiba," tegasnya dalam apel siaga bencana di Lapangan Monas, Selasa (21/10).

Dalam apel siaga yang kelima ini, gubernur juga meminta kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya banjir. Sehingga, masyarakat diharapkan tidak membangkang jika ada himbuan untuk mengungsi dari petugas. "Jadi jangan tunggu banjir datang baru pindah, tapi kalau sudah ada peringatan pindah saya harap mau segera pindah," katanya.

Selain itu, kepada personel Satlak, Fauzi Bowo juga menekankan pentingnya koordinasi, sehingga dalam menanggulangi bencana banjir tidak simpangsiur. Dengan lain kata harus menggunakan sistem satu komando. "Pelaksanaan penanggulangan bencana di bawah satu komando dan selalu siap siaga dalam menangani bencana yang datang kapan saja. Sehingga penanggulangan bencana dapat dilakukan secara cepat dan maksimal," tuturnya.

Persiapan penanggulangan banjir, menurut Fauzi Bowo, sudah cukup maksimal, sehingga warga Jakarta tidak perlu khawatir menghadapi banjir tahun ini. "Saya yakin aparat sudah siap, tinggal kembali ke masyarakatnya saja, artinya masyarakat harus berperan aktif," jelas Fauzi Bowo.

Misalnya saat terjadi luapan di Sungai Ciliwung. Seharusnya jauh-jauh hari masyarakat pindah di saat air belum meluap. Jangan ketika air meluap masyarakat baru pindah, karena akan mempersulit proses perpindahan yang dilakukan.

Setelah menutup Apel Pekan Sadar Bencana, Gubernur Fauzi Bowo dengan didampingi sejumlah pejabat Provinsi DKI Jakarta menyempatkan diri melihat stan penanganan bencana banjir yang didirikan oleh petugas Dinas dan TNI-Polri di area parkir Monumen Nasional (Monas). Apel yang dimulai pukul 08.00 WIB itu, diikuti sedikitnya 1.000 personel dari berbagai institusi seperti TNI dan Polri, Dinas Tramtib, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, dan Dinas Pemadam Kebakaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar